Setiap orang pasti akan mengalami kematian dan meninggalkan orang-orang terdekatnya. Sebagai sesama muslim, penting untuk memberi ucapan belasungkawa Islam kepada orang yang ditinggalkan oleh orang terdekat. Karena banyak kenangan dari orang-orang yang telah ditinggalkan.
Ucapan belasungkawa sangat penting karena untuk memberi ketenangan. Sekalipun hanya lewat kata-kata, namun dengan kata-kata tersebut menggambarkan tentang kepedulian Terdapat cara ucapan belasungkawa menurut ajaran Islam.
Ucapan Belasungkawa Islam
Mengenai tentang tata cara ucapan belasungkawa, telah terdapat ajaran Islam bagaimana mengucapkannya. Hal ini tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156 yang artinya adalah:
“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa seseorang pasti akan diberi berbegai cobaan. Berbagai cobaan itu antara lain seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Kemudian disarankan untuk orang-orang yang terkena musibah untuk mengucapkan ucapan yang disarankan.
Selain itu juga dijelaskan bahwa untuk belasungkawa, maka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Arti dari kalimat tersebut adalah “Sesungguhnya semua ini milik Allah, dan hanya kepada-Nya kami kembali”
Terdapat ucapan belasungkawa Islam lainnya yaitu “Innalillahi maa aghodha walaahu maa a’too wakullu ngingdhahu biajalimmusammaa faltashbir waltahtasib”. Ucapan ini berdasarkan dari hadis Bukhori nomor 1284.
Arti dari kalimat tersebut adalah “milik allah apa yang allah ambil, dan milik allah pula apa yang allah berikan. dan segala sesuatu telah allah tetapkan batas waktunya. maka bersabar dan berharaplah pahala dari musibah yang menimpamu ini”.
Hikmah Ucapan Belasungkawa
Pelajaran lain yang dapat dipetik dari semua ucapan belasungkawa adalah agar sabar dalam menghadapi berbagai cobaan. Karena pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah. Sebab pada mulanya semuanya berasal dari Allah.
Selain itu, bersabar berarti juga menerima apa yang diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Bahwa Allah menyuruh bersabar dalam menghadapi apapun. Jika hambanya bersabar berarti telah yakin apa yang diperintahkan oleh Allah adalah benar.
Setelah pengucapan belasungkawa tersebut, kemudian dianjurkan untuk mengucapkan bacaan “A’dzhomallahu aj’roka wa ahsana ngazaa aka aghofaro limayyitika”.
Arti dari kalimat tersebut adalah “Semoga Allah memperbanyak pahalamu, menimbulkan kegembiraan pada hatimu dan mengampuni dosa orang yang meninggalkanmu”.
Tambahan doa tersebut juga untuk mengampuni orang yang sudah meninggal. Karena perbuatan dosa tidak ada yang tahu yang dilakukan oleh orang yang meninggal baik secara skala kecil maupun besar.
Pentingnya Belasungkawa
Kegiatan belasungkawa kepada orang mendapat musibah ditinggalkan oleh orang terdekatnya adalah hal yang harus dilakukan. Kenapa menjadi penting? Karena untuk menumbuhkan empati kepada sesama. adapun pentingnya melakukan belasungkawa dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini.
1. Menenangkan Perasaan
Perasaan kepada orang yang terkena musibah kematian, akan menimbulkan kesedihan pada orang yang ditinggalkan. Bisa karena kehilangan orang yang dicintai atau bisa karena memikirkan masa depan selanjutnya. Belum lagi bagi yang mempunyai anak tentu tidak mudah.
Belum lagi sosok yang selalu mendampingi dalam keadaan susah maupun senang, tentu hal ini menjadi berat karena belum tentu ada orang yang bisa menemani sejauh itu. Oleh karena itu, perasaan tidak bisa mengontrol untuk kesedihan yang ditimbulkan.
Ucapan belasungkawa bisa memberikan ketenangan dengan bertemu langsung dan mengatakannya dengan sepenuh hati. Terlebih lagi terdapat seorang muslim yang meninggal. Dalam ucapan belasungkawa Islam selain menenangkan juga mengingatkan semua kembali kepada Allah SWT.
2. Menjalin Silaturahim
Salah satu pentingnya melakukan bela sungkawa adalah untuk menjalin silaturahim. Bagi teman yang sudah lama tidak bertemu, belasungkawa adalah waktu yang tepat untuk bertemu kembali dan mempererat ikatan.
Terlebih lagi bagi yang sudah mempunyai pekerjaan dan keluarga, untuk bertemu sesama teman terasa sulit untuk bertemu. Maka momen seperti ini mau tidak mau silaturahim terjalin kembali.
Bagi orang yang kena musibah kematian, orang-orang terdekat yang datang menghampirinya akan membuat hatinya senang. Sebab, hal itu menunjukan bahwa banyak orang yang peduli dengannya.
3. Mengingat Kematian
Aspek terpenting lainnya dalam belasungkawa adalah mengingat kematian. Mengingat kematian dapat membuat orang bisa menjadi lebih baik. Bahkan bisa membuat orang untuk bertobat. Karena kematian adalah motivasi untuk tidak berbuat maksiat.
Melakukan belasungkawa mengingatkan pada diri sendiri bahwa kematian bisa menjemput kapan saja. Bisa jadi kematian menghampiri besok atau satu jam kemudian. Tidak ada yang tahu, karena itu kembali kepada kekuasaan Allah SWT.
ucapan belasungkawa Islam juga mengajarkan bahwa segala sesuatu ini hanya titipan dan semuanya akan kembali kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.
4. Peduli dengan Sesama
Ucapan belasungkawa menandakan bahwa peduli terhadap orang yang terkena musibah. Sekalipun ucapan belasungkawa melalui Whatsapp, mendatangi langsung, atau mengirim tulisan. Tidak masalah melalui media apapun, yang terpenting terdapat ucapan belasungkawa.
Keutamaan Bertakziah
Takziah memiliki arti menghibur. Arti lainnya adalah mendorong seseorang untuk bersabar. Secara pengertian, takziah adalah mendorong keluarga yang terkena musibah meninggal dunia agar bisa bersabar terhadap cobaan yang menimpanya.
Bentuk takziah adalah dengan mendatangi keluarga yang terkena musibah dan mengucapkan belasungkawa. Terlebih lagi bila menimpa kepada keluarga muslim maka menggunakan ucapan belasungkawa Islam.
Hukum untuk melakukan takziah adalah sunnah. Banyak dasar-dasar untuk mendorong dilakukannya takziah. Sumber-sumber yang berkaitan dengan takziah adalah sebagai berikut.
“Tidaklah seorang mukmin yang turut berbelasungkawa atas musibah saudaranya kecuali Allah SWT memakaikan padanya perhiasan kemuliaan di hari kiamat,” (HR Ibnu Majah dan Baihaqi).
“Barangsiapa menghibur orang yang kesusahan, ia mendapatkan imbalan pahalanya.” (HR. Tirmidzi).
Adab Takziah
Dalam melakukan takziah terhadap orang yang terkena musibah. Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Terdapat beberapa adab yang harus dipatuhi dalam melaksanakan takziah agar tidak mengganggu. Terdapat empat adab menurut Imam Ghozali antara lain:
1. Memperhatikan Cara Berpakaian
Dalam melakukan takziah sangat dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang rapi. Jangan menggunakan pakaian yang terlalu menor bahkan menggunakan pakaian yang terbuka. Asas kesopanan harus dijunjung tinggi dalam hal ini.
Kondisi yang sedang berduka akan sangat terganggu apabila ada tamu yang menggunakan pakaian tidak sopan. Nantinya akan menjadi pusat perhatian bagi orang-orang di sekitar. Mengingat Takziah adalah untuk mengingat kematian.
Sehingga tidak pantas apabila hal-hal yang mengingat kematian menjadi tidak bagus karena teralih perhatiannya kepada cara berpakaian seseorang.
2. Menunjukan Rasa Berduka
Menunjukan rasa berduka dianjurkan dalam bertakziah. Karena ucapan belasungkawa akan meringankan beban bagi keluarga yang terkena musibah. Selain itu, juga untuk menenangkan keluarga agar senantiasa bersabar.
Tidak pantas apabila bertemu dengan keluarga yang terkena musibah malah bercanda dan tertawa terbahak-bahak. Hal ini juga akan mengganggu ketenangan takziah itu sendiri.
Selain itu, menunjukan rasa duka tidak berlama-lama. Karena keluarga yang ditimpa tentu lebih sibuk mengurus sesuatu yang lain.
3. Jangan Banyak Bicara
Jangan berbicara lama-lama dengan keluarga yang berduka. Berbicara dengan pihak keluarga yang berduka cukup seperlunya, karena mereka juga mempunyai urusan lain yang penting juga.
Begitupun dengan para takziah lainnya, jangan sampai berbicara lama-lama. Apalagi sampai berbicara dengan keras. Karena takziah adalah waktu untuk merenung dan mengingat segala hal dari orang yang meninggal yang mungkin mempunyai jasa kebaikan atau kesalahan yang telah diperbuat.
Apabila mempunyai kesalahan yang dibuat alangkah baiknya untuk dimaafkan. Agar nantinya dapat membantu di akhirat kelak untuk pengampunan.
4. Jangan Mengumbar Senyum
Saat bertakziah diusahakan untuk menahan senyum karena hal ini akan membuat suasana tidak nyaman. Selain itu bisa dianggap tidak mempunyai empati.
Ucapan belasungkawa Islam menjadi aspek yang paling penting dalam mendorong kesabaran keluarga yang berduka. Taatilah juga tentang adab-adab bertakziah agar suasana tidak terganggu.