Islam mensyariatkan kepada umatnya untuk melakukan pemandian jenazah sebelum dikuburkan. Ada tata cara memandikan jenazah yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang lengkap supaya tidak keliru.
Untuk memberikan penjelasan yang lengkap kepada Anda, simak ulasan lengkap mengenai cara memandikan jenazah. Ada banyak penjelasan yang perlu diperhatikan secara detail agar tidak terjadi kesalahan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara memandikan jenazah yang lengkap.
Hukum Memandikan Jenazah
Dalam Islam telah diberikan penjelasan bahwa hukum memandikan jenazah adalah fardhu kifayah. Adanya hukum fardhu kifayah tersebut, seharusnya bisa membuat orang sadar akan kewajibannya untuk mempelajarinya.
Karena setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memandikan jenazah. Perlu diketahui bahwa hukum fardhu kifayah adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk melaksanakannya. Namun, jika salah satu orang muslim telah melakukannya, maka muslim yang lain tidak memiliki kewajiban.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kewajiban memandikan jenazah ini bisa dilakukan oleh orang muslim yang berada di wilayah mayat tersebut. Jika semua masyarakat di dekat atau di daerah mayat tersebut tidak melakukan pemandian, maka yang mendapat dosa adalah semua muslim.
Oleh karena itu, wajib hukumnya setiap muslim mengingatkan muslim yang lain untuk melakukan perintah Allah SWT. Demikianlah hukum memandikan jenazah yang telah ditetapkan dalam Islam.
Syarat untuk Memandikan Jenazah
Sebelum memasuki pembahasan tata cara memandikan jenazah, ada informasi penting yang perlu diketahui terlebih dahulu yaitu syaratnya. Dimana, Islam juga telah menentukan syarat memandikan jenazah dengan ketentuan sebagai berikut.
- Syarat Orang yang Memandikan Jenazah
Betapa detailnya Islam dalam mengatur kehidupan umat manusia, termasuk dalam melakukan pemandian jenazah ini. Ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan bagi orang yang akan memandikan jenazah. Berikut ini adalah beberapa syarat tersebut.
- Orang yang memandikan adalah orang yang beragama Islam.
- Orang Islam tersebut haruslah berakal dan juga baligh.
- Melakukan niat untuk memandikan jenazah.
- Tahu hukumnya dari memandikan jenazah.
- Amanah dan akan menutupi aib dari jenazah selama melakukan proses pemandian jenazah.
- Syarat Jenazah yang Akan Dimandikan
Selain orang yang memandikan, jenazah yang akan dimandikan juga ada syarat-syaratnya sebelum dimandikan. Berikut ini adalah syarat dari jenazah yang akan dimandikan oleh orang Islam.
- Merupakan orang yang beragama Islam yang telah meninggal dunia.
- Ada anggota tubuhnya yang bisa dimandikan meskipun sedikit.
- Jenazah bukanlah orang yang mati dalam keadaan syahid.
- Jenazah bukanlah seorang bayi yang mati karena adanya keguguran.
- Bukanlah bayi yang didalam kandungan telah meninggal. Karena jenazah bayi ini tidak wajib untuk dimandikan.
Itulah beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemandian jenazah. Pastikan orang yang memandikan jenazah disekitar Anda memenuhi kriteria tersebut. Karena kewajiban sesama muslim adalah mengingatkan muslim lainnya agar tidak terjadi kesalahan.
Ketentuan dalam Memandikan Jenazah
Tidak hanya syarat saja yang telah ditentukan Islam dalam memandikan jenazah. Melainkan proses dalam melaksanakan tata cara memandikan jenazah juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa ketentuan penting dalam memandikan jenazah.
- Apabila mayit yang akan dimandikan telah memiliki wasiat kepada keluarganya, maka ada ketentuan untuk orang yang memandikan. Jika mayit tersebut adalah laki-laki dan memberikan wasiat, maka urutan yang memandikan adalah sebagai berikut:
- Orang yang diwasiatkan
- Ayah dari si mayit
- Kakek dari si mayit
- Keluarga kandung dari si mayit
- Keluarga terdekat laki-laki dari si mayit
- Istri dari mayit tersebut
- Jika ada orang yang meninggal dan orang tersebut adalah laki-laki, sedangkan orang tersebut sudah tidak memiliki saudara dan yang masih hidup hanya perempuan saja. Maka, jenazah tersebut hanya ditayamumkan saja dengan memakai sarung tangan.
- Sama dengan ketentuan di atas, jika ada jenazah perempuan dan dia adalah perempuan terakhir yang meninggal. Maka, jenazah perempuan tersebut hanya ditayamumkan saja.
Ketentuan yang telah disebutkan di atas, hendaknya diketahui oleh semua umat muslim. Karena Islam telah mengatur sedemikian rupa agar manusia tetap terjaga dan bisa beribadah dengan baik.
Perlengkapan dalam Memandikan Jenazah
Sebelum melakukan pemandian jenazah, maka ada beberapa alat atau bahan yang perlu disiapkan. Beberapa bahan atau alat ini diusahakan ada karena Islam juga telah memberikan penjelasan dalam syariatnya. Berikut ini adalah beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk mandi jenazah.
- Air yang bersih untuk membersihkan sekaligus memandikan jenazah.
- Sabun serta air yang telah dicampur dengan wangi-wangian seperti kapur barus. Perlu diketahui bahwa wangi-wangian yang digunakan tidak mengandung alkohol.
- Sarung tangan untuk orang yang memandikan jenazah.
- Menyiapkan kapas.
- Gulungan atau potongan kain kecil-kecil.
- Kain serta handuk khusus untuk basahan.
Tata Cara Memandikan Jenazah
Untuk tata cara memandikan jenazah laki-laki dengan perempuan tidak jauh berbeda. Sehingga pada kesempatan kali ini tidak hanya dijelaskan tata cara memandikan jenazah perempuan saja, namun juga jenazah laki-laki. Berikut ini adalah runtutan atau tata cara memandikan jenazah.
- Posisikan jenazah yang akan dimandikan dengan baik, dengan meletakkan kepala lebih tinggi dari anggota badan lainnya.
- Orang yang akan memandikan jenazah mempersiapkan diri dengan menggunakan sarung tangan. Penggunaan sarung tangan ini akan lebih baik untuk dijalankan.
- Kain yang digunakan untuk menutupi jenazah diambil dan diganti dengan kain basahan. Hal ini perlu dilakukan untuk menutupi aurat jenazah.
- Membersihkan semua bagian tubuh jenazah secara perlahan. Dari mulai gigi, lubang telinga, lubang hidung, ketiak, jari tangan ataupun kaki dan juga rambut.
- Bersihkan semua kotoran yang ada dalam tubuh jenazah dengan menekan bagian perut. Pastikan kotoran tersebut dibersihkan semuanya. Baik itu dari jalan depan maupun belakang dari jenazah tersebut.
- Semua anggota tubuh dari jenazah tersebut disiram dengan menggunakan air. Dahulukan anggota tubuh bagian kanan baru bagian kiri dengan basuh sebanyak 3 kali.
- Miringkan jenazah ke bagian kiri untuk membasuh lambung kanan pada bagian belakang.
- Miringkan jenazah ke kanan untuk membasuh bagian belakang sebelah kiri.
- Bilas semua anggota badan dengan air bersih dari anggota tubuh bagian atas hingga bawah.
- Siram jenazah tersebut dengan menggunakan air yang telah dicampur kapur barus.
- Jenazah diwudhukan sebagaimana orang yang akan melakukan sholat.
- Apabila ada najis yang keluar dari jenazah tersebut setelah dimandikan dan mengenai badannya. Maka, jenazah tersebut perlu dimandikan lagi. Namun, jika jenazah tersebut keluar najis ketika akan dikafani. Maka, hanya najisnya saja yang dibersihkan.
- Bagi jenazah wanita yang memiliki rambut panjang, maka harus diuraikan dan dirapikan.
- Pastikan jenazah dalam keadaan bersih dan diusap dengan handuk terlebih dahulu agar tidak basah saat mengkafani.
- Lakukan semua proses yang telah disebutkan di atas secara perlahan dan hati-hati. Jangan sampai orang yang memandikan melukai tubuh jenazah tersebut.
Tata cara memandikan jenazah, syarat dan ketentuan yang telah dijelaskan di atas, hendaknya dipahami dengan baik. Karena setiap muslim memiliki kewajiban untuk melakukan upgrade pengetahuan terutama dalam syariat Islam.Sebagai salah satu cara memuliakan jenazah, Rajane Keranda menyediakan berbagai perlengkapan untuk rangkaian memuliakan jenazah mulai memandikan hingga peralatan keranda lengkap dengan kain penutupnya. Hubungi kami untuk informasi selengkapnya.