Haji adalah salah satu rukun Islam bersama syahadat, shalat, puasa, dan zakat. Pada dasarnya, ada macam-macam haji yang memiliki cara pelaksanaannya masing-masing. Sehingga, setiap umat muslim wajib mengetahui akan hal tersebut secara jelas dan tepat.

Membahas tentang ibadah haji, pada dasarnya haji memiliki makna “menuju”. Jika dijelaskan secara lebih rinci, maka haji adalah kunjungan ke Baitullah di Mekkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu. Maka dari itu, Anda harus mengetahui secara jelas bagaimana tata caranya.

Macam-Macam Haji beserta Cara Pelaksanaannya

Untuk bisa mendapatkan gelar haji yang mabrur, Anda harus melaksanakan ibadah tersebut dengan tata cara dan aturan yang sesuai syariat.

Sementara itu, untuk bisa menjalankan tata cara dan aturan tersebut secara baik serta benar, tentu Anda harus bisa mengetahui tata cara dari setiap jenis haji yang ada.

Alasan terbesar mengapa haji dapat dibagi menjadi beberapa macam adalah, karena waktu pelaksanaan macam-macam haji saling berbeda satu sama lain. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan mengingat kedatangan para jamaah juga tidaklah sama. Jadi, berikut adalah beberapa jenisnya:

1. Haji Qiran

Jenis haji yang pertama adalah Haji Qiran. Kata Qiran itu sendiri memiliki arti berteman atau bersamaan. Sementara untuk pengertian dari Haji Qiran adalah pelaksanaan haji serta umrah secara bersamaan dengan sekali niat untuk 2 kebutuhan.

Nantinya, seseorang yang berencana untuk melaksanakan haji jenis ini wajib membayar dam. Pada dasarnya, membayar dam adalah salah satu amalan ibadah yang harus dilakukan oleh umat muslim, ketika mereka hendak melakukan ibadah haji dan umrah secara bersamaan.

Ada beberapa alasan yang dapat membuat umat muslim memilih untuk melaksanakan Haji Qiran. Mulai dari konsekuensi dari suatu ketentuan dan tata cara ibadah haji yang dipilih jamaah, atau bisa juga karena orang tersebut telah meninggalkan sesuatu yang seharusnya sudah menjadi kewajibannya.

Haji Qiran memiliki tata cara pelaksanaannya sendiri, sehingga semua umat muslim harus mengetahuinya secara baik dan benar, dan tata cara tersebut adalah:

  • Pelaksanaan Haji Qiran akan diawali dengan berihram untuk umrah dan berihram untuk haji. Langkah awal ini akan dilakukan sebelum memulai tawaf.
  • Kemudian ketika hendak memasuki area kota Mekkah, para jamaah Haji Qiran harus melakukan tawaf qudum terlebih dahulu. Dalam hal ini, tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan di awal kedatangan jamaah di Mekkah.
  • Setelah melakukan tawaf qudum, jamaah Haji Qiran bisa melaksanakan aturan selanjutnya yakni shalat 2 rakaat di belakang makam Ibrahim.
  • Jika sudah, jamaah bisa melakukan sa’I antara Shafa dan Marwah, dan langkah ini bisa dilakukan untuk kepentingan umrah serta haji sekaligus. Nantinya, Anda bisa melakukan satu sa’i tanpa bertahallul.
  • Tetap masih dalam kondisi berihram, para jamaah dilarang keras untuk melakukan hal-hal yang diharamkan. Larangan ini wajib dipatuhi hingga datang masa tahallalulnya di tanggal 10 Dzulhijjah.

2. Haji Tamattu’

Berbeda dengan pengertian dari Haji Qiran, untuk pengertian Haji Tamattu’ adalah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji. Jadi, akan menjadi hal yang wajar jika jenis haji yang satu ini memiliki tata cara tersendiri yang wajib Anda ketahui secara jelas.

Tidak sama dengan Haji Qiran, bagi para jamaah yang hendak melaksanakan ibadah Haji Tamattu’ harus mengikuti tata cara berikut ini:

  • Para jamaah Haji Tamattu’ berihram untuk melaksanakan ibadah umrah pada bulan-bulan haji seperti bulan Syawwal, Zulqaidah, dan 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah.
  • Setelah itu, jamaah Haji Tamattu’ bisa menyelesaikan rangkaian umrah dengan melaksanakan tawaf umrah, sa’i umrah, dan bertahallalul dari ihramnya.
  • Jamaah bisa melakukan langkah tersebut dengan cara memotong pendek maupun mencukur sebagian rambut kepalanya.
  • Setelah jamaah melakukan tahallalul, mereka sudah bisa terlepas dari kondisi ihram hingga datangnya hari Tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah.
  • Ketika hari Tarwiyah sudah tiba, jamaah bisa berihram kembali dari Mekkah, dan hal ini bisa membuatnya melaksanakan haji dengan sempurna.
  • Sebagai informasi tambahan, bagi para jamaah yang hendak melaksanakan Haji Tamattu’ wajib menyembelih hewan kurban di tanggal 10,11, 12, 13 Dzulhijjah.

3. Haji Ifrad

Macam-macam haji selanjutnya adalah Haji Ifrad. Jika mengacu pada arti dari kata Ifrad itu sendiri, maka artinya adalah menyendirikan. Haji Ifrad adalah pelaksanaan ibadah haji yang tidak dibarengi dengan pelaksanaan umrah.

Jadi, jamaah akan melaksanakan ibadah haji dan umrah secara terpisah. Dengan aturannya yang seperti ini, membuat para jamaah Haji Ifrad tidak diwajibkan untuk membayar dam. Selain itu, pelaksanaan haji ini juga dapat dipilih oleh jamaah yang datang mendekati waktu wukuf.

Bagi Anda yang berencana melaksanakan ibadah haji yang satu ini, Anda bisa memahami tata caranya berikut ini:

  • Setibanya di Mekkah, jamaah Haji Ifrad bisa melakukan tawaf qudum dan shalat 2 rakaat di belakang makam Ibrahim.
  • Setelah melaksanakan kewajiban tersebut, jamaah bisa melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah untuk hajinya tersebut. Tata cara ini bisa dilakukan tanpa bertahallalul.
  • Kemudian jamaah bisa menetapkan diri dalam kondisi berihram. Dengan masih dalam kondisi berihram, jamaah Haji Ifrad tidak boleh melakukan segala jenis hal yang diharamkan.
  • Jadi, jamaah masih akan tetap dalam keadaan berihram hingga datang masa tahallalulnya, yaitu 10 Dzulhijjah.
  • Setelah Haji Ifrad berhasil dilaksanakan, jamaah bisa melepas pakaian ihramnya dan boleh memakai pakaian jenis lainnya.

Dengan melihat penjelasan di atas, dapat dipastikan bahwa macam-macam haji akan memiliki cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Jika Anda hendak melakukan salah satu jenis haji yang ada di atas, Anda harus memahami tata caranya terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda bisa menjadi haji mabrur.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *