Banyak manusia yang tidak menyadari atau tidak mengingat kematian, sehingga menjalani hidup seperti air yang mengalir. Namun kini kematian harus dipersiapkan dengan cara berbuat baik dan menuruti perintah-Nya. Lalu muncul pertanyaaan kenapa kain penutup keranda berwarna hijau.
Seperti yang Anda tahu bahwa kain penutup keranda memang lazimnya menggunakan warna hijau bagi umat muslim. Hal ini menjadi simbolik bahwa kain penutup keranda yang berwarna hijau ini mencerminkan agama Islam.
Alasan Kenapa Kain Penutup Keranda Berwarna Hijau
Pengurusan jenazah yang sudah meninggal dalam agama Islam menjadi sesuatu yang sakral. Banyak hikmah yang mendalam dalam pengurusan jenazah tersebut, termasuk dalam hal pemilihan kain untuk menutupi keranda.
Maka munculah pertanyaan tentang, kenapa kain penutup keranda berwarna hijau tua atau muda. Sebenarnya warna kain keranda ini hanya sebagai simbolik saja, dari lambang atau warna yang sering digunakan dalam agama Islam.
Sehingga banyak orang yang menggunakan kain penutup keranda berwarna hijau hingga saat ini. Proses pemandian hingga pemakaman bagi orang yang sudah meninggal juga berdasar pada sabda Nabi Muhammad SAW.
Beliau menyebutkan bahwa umat muslim harus ikut serta dalam prosesi pemakaman jenazah, salah satunya adalah mempersiapkan kain penutup keranda. Maka orang yang ikut serta dalam prosesi pemakaman tersebut akan mendapatkan pahala.
Itulah sebabnya penggunaan kain penutup keranda ini sangat penting, karena hal itu juga menjadi bagian dari prosesi pemakaman. Dalam memilih kain penutup keranda ini pastikan pilih kain yang kualitasnya terbaik.
Ukuran kain penutup tersebut juga beragam dan biasanya dapat dipesan sesuai kebutuhan, yang terpenting adalah menutup seluruh bagian keranda tersebut.
Jenis-jenis Kain Penutup Keranda yang Banyak Digunakan
Walaupun pertanyaan kenapa kain penutup keranda berwarna hijau ini selalu dipertanyakan, tapi bukan itu poin pentingnya. Poin pentingnya adalah memilih jenis kain penutup keranda yang kualitasnya terjamin dan lebih tahan lama.
Inilah beberapa jenis kain penutup untuk keranda yang juga bisa Anda pilih:
1. Kain Drill
Jenis kain pertama yang banyak digunakan sebagai penutup keranda adalah kain drill yang memiliki serat dengan garis yang bentuknya miring. Secara umum kain drill ini adalah campuran dari jenis kain cotton dan juga polyester.
Tapi ika pada jenis kain drill tersebut terdapat lebih banyak kandungan cottonnya maka biasanya harga kainnya lebih mahal.
2. Kain Beludru
Kain beludru yang juga dikenal dengan nama kain velvet merupakan jenis kain penutup keranda yang juga banyak digunakan saat ini, dengan tampilannya yang lebih mewah dan lebih baik dari kain biasa.
Jenis kain beludru pada penutup keranda memiliki permukaan dengan bulu yang halus dan juga tampak sama rata, dan dibuat dari bahan sintetis atau bisa juga bahan fiber alami. Namun secara tradisionalnya kain beludru sering dibuat dari kain sutera.
Berbeda dengan zaman sekarang yang lebih banyak menggunakan bahan campuran antara sintetis dengan bahan kapas.
Anda bisa memilih jenis kain apa saja yang tepat dan cocok dengan penutup keranda saat ada keluarga/kerabat yang meninggal dunia.
Tips Merawat Kain Penutup Keranda Bahan Beludru
Apabila kain penutup keranda yang digunakan dibuat dari bahan beludru maka cara merawat kainnya harus dilakukan dengan benar, karena jenis kain ini memiliki tekstur yang agak berbulu dan penggunaannya pun tidak bisa sembarangan karena akan mudah rontok.
Kain ini cenderung berat sehingga tidak akan mudah terbang ketika digunakan untuk menutupi keranda. Supaya bulu di permukaannya tetap halus maka lakukan tips berikut ini, dalam merawat kain penutup keranda yang berwarna hijau:
1. Cek Noda/Kotoran yang Menempel
Cara pertama dalam perawatan kain keranda berwarna hijau dengan bahan beludru adalah, mengecek apakah ada noda atau kotoran yang menempel di sana. Cek seluruh bagian kain secara menyeluruh di bagian permukaan kainnya.
Apabila terlihat ada yang menempel kotoran di sana maka tak perlu mencuci kainnya, cukup dengan gunakan kain lap yang kering saja atau bisa juga menggunakan penyedot debu.
Bersihkan debu/kotoran yang menempel pada kain penutup keranda ini secara rutin karena debu mudah menempel pada kain jenis beludru.
2. Bersihkan Bagian Permukaan yang Kotor
Bersihkan kotoran yang menempel pada kain dengan menggunakan vacum cleaner, kecuali jika ada noda yang menempel dan membandel maka sikat saja dengan lembut jangan menggosoknya terlalu kuat.
Jika menggosok kain terlalu kuat maka kain beludru ini akan mudah rusak karena memang rentan mengalami kerusakan.
3. Semprotkan Cairan Pembersih Khusus atau Sabun
Gunakan juga semprotan yang berisi sabun/cairan pembersih kemudian semprotkan pada permukaan kain yang kotor tersebut. Semprot perlahan saja tapi jangan sampai basah kuyup, tapi cukup sampai bagian permukaan kainnya lembab saja.
Selanjutnya gosok dengan sikat halus secara perlahan untuk noda yang menempel dan agak sulit hilang.
4. Bersihkan dengan Menggunakan Sabun
Jika lebih suka membersihkan noda pada kain menggunakan sabun maka gunakan kain lap yang kering dan pilih jenis kain lap yang lembut.
Bersihkan sampai cairan sabun yang Anda gunakan sudah tidak menempel lagi di kain. Pastikan juga nodanya sudah benar-benar hilang dari kain dan sudah tidak mengganggu.
5. Menjemur Kain Penutup Keranda
Ketika Anda akan mencuci kain penutup keranda sebaiknya jangan mencucinya menggunakan mesin cuci, karena akan membuat kain menjadi mudah rusak. Jadi bersihkan saja menggunakan tangan secara manual.
Sama halnya dengan saat mengeringkan kain penutup keranda, jangan menggunakan pengering bersuhu tinggi. Suhu yang terlalu tinggi pada pengering pakaian akan membuat tekstur kainnya menjadi rusak.
Ketika menjemur kain penutup keranda jangan meletakkannya dengan satu garis karena akan membuat garis di bagian permukaannya membekas. Untuk itu jemur kain yang telah dicuci dengan digantung pada permukaan yang empuk.
6. Menyimpan Kain Keranda dengan Cara Digantung
Penyimpanan kain keranda ini juga sebaiknya tidak dilipat-lipat atau dibuat menumpuk, tapi simpan dengan cara digantung. Apabila Anda menyimpan kain dengan cara dilipat atau ditumpuk maka akan menimbulkan garis lipatan yang membekas.
Sama halnya dengan saat Anda menjemur kain penutup keranda ini, cara penyimpanannya pun harus digantung agar lebih efektif serta tak mudah rusak.
Kini, Anda tidak perlu bertanya lagi kenapa kain penutup keranda berwarna hijau. Anda juga sudah tahu jenis kain apa saja yang biasa digunakan untuk penutup keranda dan bagaimana cara merawat jenis kain beludrunya.
Perawatan untuk jenis kain lainnya kurang lebih sama, hanya saja pada kain beludru perawatannya lebih ekstra karena sifat kainnya yang mudah rontok dan berbulu. Sehingga harus diperhatikan dengan baik cara perawatannya.
Kenapa kain penutup keranda berwarna hijau, jawabannya hanya sebagai simbolis saja bahwa kain berwarna hijau ini adalah kain yang lazimnya digunakan oleh umat Islam dalam proses menguburkan jenazah yang telah meninggal.
Walaupun ada juga di beberapa wilayah di Indonesia yang menggunakan kain penutup keranda berwarna hitam.
Kami menyediakan peralatan untuk memberikan pelayanan terakhir bagi jenazah seperti keranda siap pakai, tempat pemandian mayat, hingga tutup kain keranda yang berkualitas. Segera hubungi tim kami untuk konsultasikan kebutuhan kamu di Rajane Keranda.