Siapa yang tidak percaya akan kematian? Kematian pasti akan dirasakan oleh semua makhluk yang memiliki nyawa, meskipun tidak tahu kapan akan terjadi. Penjelasan peristiwa kematian ini, terdapat dalam beberapa ayat tentang kematian yang terkandung dalam Al Quran.

Seperti yang telah diketahi, dalam Al Quran terdapat banyak sekali pedoman, penjelasan, dan tanda-tanda tentang kehidupan dunia dan akhirat. Termasuk tentang kematian. Sebagai umat muslim, sangat penting untuk merenungkan akan peristiwa kematian tersebut.

Ayat Tentang Kematian

Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup baik di dunia dan akhirat. Hal kematian ini juga telah dijelaskan dalam kitab suci tersebut. Dengan mempelajari ayat-ayat tersebut, maka akan lebih mendekatkan diri kepada Allah SAW, serta mempersiapkan kematian yang datang kapan saja.

1.     Tiap Jiwa Akan Mati

QS. Al Anbiya ayat 35 ini menjelaskan tentang kematian yang bisa datang dimanapun Anda berada. Meskipun sembunyi di tempat yang paling jauh sekalipun, malaikat maut akan tetap datang dan menemukan.

Setiap makhluk yang memiliki nyawa atau jiwa, pasti akan mengalami kematian. Allah SWT menguji hambaNya dengan kebaikan dan juga keburukan. Cobaan tersebut termasuk menghadapi kematian yang entah kapan terjadi.

Ayat lainnya yang menunjukkan tentang kematian adalah QS Al Ankabut ayat 57. Dimana pada surat ini juga dijelaskan bahwa setelah kematian hanya Allah SWT menjadi tempat kembali yang terbaik.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya: 35)

2.     Manusia Tidak Bisa Lari dan Kematian

Pada QS Al Jumu’ah ayat 8 disebutkan bahwa manusia tidak bisa lari dari kematian. Dimanapun berada maka kematian akan menemukannya. Semua nyawa akan kembali pada Allah SWT tanpa pilih kasih dan toleransi waktu.

Hal serupa juga dijelaskan dalam firman Allah SWT pada surat An NIsa ayat 78. Dalam surat ini disebutkan, meskipun membuat tembok yang tinggi dan kokoh, namun kematian tetap akan mendapatkannya. Umur manusia memang ada batasnya dan setiap orang telah ditentukan ajalnya.

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ “Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 8).

3.     Kematian Adalah Ujian

Ayat tentang kematian yang menyatakan bahwa kematian adalah ujian dapat ditemukan pada surat Al Mulk ayat 2.  Ayat tersebut menjelaskan bahwa hidup dan mati sebagai ujian bagi manusia ketika masih hidup di dunia.

Bagi siapa saja yang memiliki amal ibadah yang baik, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya ketika ajal mendekat. Adanya kematian juga dapat untuk melihat siapakah yang memiliki amal baik dan amal buruk semasa hidupnya.

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ Artinya: Dia (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk: 2).

4.     Kematian Tidak Dapat Dimajukan Maupun Ditunda

QS Yunus ayat 49 juga sebagai ayat tentang kematian dalam Al Quran. Tafsir yang dapat diambil dari ayat tersebut yaitu, setiap generasi memiliki batasan umur yang telah ditentukan. Pada saat batas waktunya habis, maka kematian akan terjadi.

Manusia tidak dapat mengatur waktu kematian, baik menundanya maupun memajukan waktunya. Kematian selalu datang sesuai dengan waktu yang telah dituliskan oleh Allah SWT. Hanya Allah lah yang mengetahui hal ghaib tersebut.

لِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus: 49)

5.     Manusia Tidak Tahu Dimana dan Kapan Akan Mati

Dalam QS Luqman ayat 34 disebutkan bahwa hanyalah Allah SWT yang mengetahui kunci-kunci kegaiban. Termasuk tentang kapan dan dimana seseorang akan meninggal, yang juga merupakan hal ghaib.

Tidak ada satu orangpun yang mengetahui atau mampu menebaknya. Bahkan nabi-nabi Allah SWT dan juga para malaikat tidak dapat mengetahuinya. Inilah pentingnya selalu menjaga amal baik agar ketika ajal menjemput juga dalam keadaan baik.

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman: 34)

6.     Malaikat Maut Datang  Untuk Mencabut Nyawa

Makna yang terkandung dalam QS As Sajdah ayat 1 ini juga menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa. Malaikat  ini akan mengambil ruh yang ada pada jiwa manusia, kemudian mengembalikan kepada Allah SWT.

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ Artinya: Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”. (QS. As Sajdah: 11)

7.     Sakaratul Maut Datang Tanpa Terduga

Sakaratul maut ini disebutkan dalam QS Qaf ayat 19. Kematian akan selalu mengintai setiap orang yang berjiwa. Allah SWT memastikan bahwa sakaratul maut akan datang secara nyata, serta tidak ada  tempat untuk melarikan diri.

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah perkara yang kamu selalu lari daripadanya. (QS. Qaf: 19)

8.     Kematian Itu Mengerikan

QS Qaf ayat 26 – 30 ini berisi tentang  kisah orang yang sekarat. Sebelum roh terlepas dari jiwanya, maka manusia akan melewati beberapa peristiwa. Pada ayat 26 disebutkan bahwa ketika nafas telah sampai di kerongkongan, maka tidak ada yang bisa menyembuhkannya.

Orang yang sedang mengalami sekarat, akan merasa yakin bahwa dia akan terpisah dengan kehidupan dunia. Pada saat itu betis akan saling bertaut hingga roh tercabut. Kejadian ini sangat menyakitkan, kecuali bagi orang yang beriman dan diberikan kemudahan dari Allah SWT.

      كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ (26) وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ (27) وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ (28) وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ (29) إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ (30) Artinya: Sekali-kali tidak. Apabila nafas seseorang telah sampai ke kerongkongan (26), dan dikatakan kepadanya: “Siapakah yang bisa menyembuhkan?” (27), dan orang yang tengah sekarat itu meyakini bahwa sesungguhnya itu adalah waktu perpisahannya (dengan dunia) (28), dan bertautlah betis dengan betis lainnya (saat ruh dicabut) (29), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu akan digiring (30). (QS. Qaf: 26-30)

9.     Kematian Bersifat  Mutlak

Dalam QS Al An’am ayat 61 telah disebutkan bahwa kematian adalah hal yang mutlak terjadi. Siap tidak siap, ketika ajal datang maka akan merasakan kematian. Malaikat pencabut nyawa juga tidak pernah lalai dari tugasnya.

Allah SWT merupakan penguasa mutlak atas hamba-hambaNya. Allah mengutus para malaikat penjaga untuk manusia. Ketika kematian datang, maka usai sudah tugas dari malaikat penjaga ini. Tugas akan digantikan oleh malaikat  pencabut nyawa.

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ – ٦١ Artinya: Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya. (QS. Al An’am: 61).

10.  Orang yang Beriman Diwafatkan Dalam Keadaan Baik

Allah SWT berfirman dalam QS An Nahl ayat 32 yang berisi tentang anugerah Allah SWT kepada hambaNya yang selalu berbuat baik. Anugerah ini berupa surga-surga, yang diperuntukkan bagi manusia dimana ketika wafat dalam keadaan baik.

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ Artinya: Yaitu orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik. Para malaikat itu berkata (kepada mereka): “Salaamun ‘alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. An Nahl: 32)

Kematian akan terjadi pada setiap yang bernyawa. Banyak ayat tentang kematian yang dapat dijadikan renungan dan keyakinan akan datangnya kematian. Dimanapun dan kapanpun berada, apabila ajal telah waktunya maka kematian tetap akan menghampiri tanpa bisa ditunda dan dihindari.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *